- Back to Home »
- Terlelap Dengan Tak Semestinya
Posted by : Unknown
Kamis, 14 Agustus 2014
Tyan melangkah ke kamarnya dengan penuh emosi, membaringkan dirinya langsung ke kasur bercorak chelsea kesukaannya, rambutnya yang masih klimis dengan pakaian rapi kemeja batik hijau, celana chino abu-abu gelap, dan masih menggunakan sepatu vans favoritenya. diputarlah musik kesayangannya dengan keras dan tengelamlah tyan dalam alunannya..
suatu hari waktu smp tyan sangatlah gembira, dia punya teman baru, dia murid baru di sekolahannya, sebut saja namanya vidianty atau biasa tyan memanggilnya pipit, duduklah pipit disampingnya sambil memperkenalkan diri "hey nama gue vidianty lestari, nama lo siapa" lalu tyan menjawab "oh iya nama gue tyandra putra, biasa dipanggil tyan hehehe" setelah berkenalan tanpa basa-basi tyan langsung ngobrol dengannya "kok nama lo ribet banget sih? gue panggil pipit aja deh yah biar simple" "oh yaudah deh lucu juga kalo gue dipanggil pipit, daripada dipanggil vidi atau dian mulu bosen hehehe"
semakin hari semakin dekatlah mereka, ya gimana ga deket mereka setiap berangkat sekolah sama baliknya barengan mulu udah kaya upin & ipin, eh ngga deh masa mereka botak sih hehehehe.
pada sampainya mereka naik kelas 3 smp tyan mulai suka sama pipit udah deh pipit ditembak, inget yah bukan ditembak pake senapan southgun atau ak17, mokat dong pipit, maksudnya tyan menyatakan cintanya sama pipit, sepulang sekolah waktu itu di sebuah jembatan ketika mereka pulang bersama "kita kan udah lama deket, lo selalu ada buat gue & gue juga selalu ada buat lo gimana kalo kita pacaran aja pit i love you so much" kata tyan sambil berlutut dihadapan pipit. "boleh deh asik juga, kan gue juga udah lama sayang sama lo tyan" jawab pipit sambil tersenyum malu dengan gingsul imutnya.
"yeah gue di terima hore" teriak tyan sambil lompat-lompat di jembatan itu dan akhirnya terceburlah tyan di kali itu "gubrakkk".
sambil menahan malu dan seragamnya yang basah semua tyan memeluk pipit dengan erat dan pipit mulai basah tertular tyan akibat pelukannya "ya ampun bisa dimarahin mamah aku basah gini" kata pipit sambil melangkah pulang bersama tyan.
seperti pasangan abege pada umumnya merekapun alay dari nama facebook yang disamain, sampe suka coret-coret toilet sekolah "tyan chuyunk sama pipit". kelas 3 mereka lalui dengan sangat gembira, walaupun beberapa-kali cekcok ya pastinya ga sampe bacok-bacokan pake pedang inuyasa atau getok-getokan pake palunya thor.
mereka seperti pasangan abege lainya yang mabuk cinta, inget yah mabok cinta bukan mabok ciu apalagi mabok lem aibon, inget itu haram bingits.
sampai pada hari perpisahan sekolah atau pensi kecil-kecilan. tyan ingin membicarakan sesuatau yang penting katanya. "pit gue mau bicara penting sama lo, gue mau lanjutin sekolah di jakarta pit, kita ga bisa sama-sama lagi, kita putus yah" sambil berkaca-kaca tyan mengatakan itu semua sama pipit, menangislah pipit dalam pelukan tyan, pelukan itu menenangkan pipit yang terus mengeluarkan airmatanya, maklum namanya juga cewek. dengan itu semua itulah pelukan terakhir tyan sama pipit yang akhirnya besoknya tyan berangkat ke jakarta tanpa pamit sama pipit takut menambah kesedihannya.
5 tahun berlalu, tyan sudah kuliah di jakarta sambil kerja di sebuah bank swasta di sana. dan akhirnya tyan pulang kampung juga buat lebaran di sana. seperti biasanya tyan dan saudaranya saling mengunjungi saat lebaran. sampai pada akhirnya tyan ke rumah pipit untuk bersilaturahmi saat lebaran, dan setelah bersalaman pipit membicarakan sesuatu kepada tyan "minggu depan gue tunangan sama abdi, lo dateng yah" *dheg* begitulah mungkin jantung tyan berbunyi kerasnya bagai bunyi drum hyperblast band-band deathmetal "oke gue dateng kok" jawaban diplomatis tyan dengan muka datarnya. akhirnya tyan pulang dan datang lagi seminggu kemudian di acara tunangan pipit dengan rambutnya yang klimis dengan pakaian rapi kemeja batik hijau, celana chino abu-abu gelap, dan menggunakan sepatu vans favoritenya. "selamat yah kamu dapet yang lebih baik dari aku yang ninggalin kamu gitu aja, maafin gue yah 5 tahun lalu" kata tyan sambil ngobrol dengan pipit "gapapa kok gue udah maafin lo dari dulu" jawab pipit sambil tersenyum lalu langsung melangkah menuju abdi yang siap memasangkan cincin di jari manisnya.
begitu mati rasa tyan saat itu di acara itu tyan hanya bisa diam yang biasanya dia sangat suka bicara.
acara selesai pulanglah tyan ke rumahnya dengan perasaan hampa sampai membentur pintu rumahnya dengan sangat keras.
tersadarlah tyan dari lamunanya tentang kisahnya yang menyedihkan itu "ANJING, BABI, NGEHE, BERAK" teriak tyan di kamarnya sambil disamarkan oleh suara musik yang sangat keras hingga akhirnya tyan terlelap tidur dengan rambutnya yang masih klimis dengan pakaian rapi kemeja batik hijau, celana chino abu-abu gelap, dan masih menggunakan sepatu vans kesayangannya.
